Selasa, 10 Juni 2014

Pengertian White Box Testing dan Black Box Testing

Penjelasan WhiteBox Testing

Whitebox (kotak putih) dari katanya saja sudah dapat ditebak artinya. Saya mengingatnya dengan analogi sebuah kotak berwarna PUTIH, TRANSPARAN, sehingga seluruh isi di DALAM kotak tersebut dapat dilihat secara kasat mata. Whitebox Testing berarti pengujian terhadap kotak putih. Oleh karena kotak putih tersebut bersifat transparan, maka otomatis pengujian dilakukan secara terperinci.

“White box testing didasarkan pada pemeriksaan detail prosedural. Alur logikal suatu software diujicoba dengan menyediakan kasus ujicoba yang melakukan sekumpulan kondisi dan/atau perulangan tertentu. Status dari program dapat diperiksa pada beberapa titik yang bervariasi untuk menentukan apakah status yang diharapkan atau ditegaskan sesuai dengan status sesungguhnya.”

Whitebox Testing dilakukan oleh tester dan developer. Karena memang merekalah yang mengerti tentang keseluruhan sistem, dan mereka harus mencari apakah ada kesalahan dalam sistem tersebut



Penjelasan BlackBox Testing

Kotak yang selanjutnya yaitu kotak hitam (Blackbox). Kali ini saya mengingatnya dengan analogi sebuah kotak berwarna HITAM, yang apabila dilihat hanya tampak LUARnya saja. Blackbox Testing berarti pengujian terhadap kotak hitam. Pengujian dilakukan dengan cukup melihat bagian luarnya saja, karena memang kotak tersebut gelap sekali, sehingga apabila ingin melihat isi kotak tersebut pasti tak akan kelihatan apa-apa.

“Black box testing menyinggung ujicoba yang dilakukan pada interface software. Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan, ujicoba blackbox digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan; apakah input diterima dengan benar, dan ouput yang dihasilkan benar; apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Ujicoba blackbox memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai struktur logikal internal software.”





Tujuan Testing Sistem

System testing dilakukan terhadap keseluruhan sistem untuk melihat fungsi-fungsi yang ada pada sistem (Functional Requirement Specification – FRS) dan atau kebutuhan sistem (System Requirement Specification – SRS). 

Fokus dari system testing diarahkan untuk mencari kelemahan dan kekurangan sistem dan tidak hanya menguji tampilan saja, tetapi juga menguji apakah fitur-fitur yang ada pada sistem tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem. 

Pengujian juga difokuskan untuk mengetahui apakah sistem telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang disyaratkan.

Jenis-jenis Testing :

  1. functional testing ( guna dan fungsinya)
  2. user interface testing(pengguna familier)
  3. usability testing(mudah di gunakan)
  4. performance testing(tampilan dan kecepatan)
  5. compatibility testing(kompabilitas)
  6. error handling testing(penanganan kesalahan  pengguna)
  7. load testing(instalasi  sukses dan dapat digunakan)
  8. volume testing
  9. stress testing
  10. user help testing(manual book)
  11. security testing(keamanan)
  12. capacity testing
  13. sanity testing
  14. smoke testing 
  15. exploratory testing
  16. regression testing
  17. reliability testing(Kebenaran)
  18. recovery testing
  19. installation testing
  20. maintenance testing

Definisi Tentang Sistem Testing

Pengertian Sistem Testing

System testing adalah pengujian yang dilakukan terhadap keseluruhan sistem (secara lengkap) dan sistem yang telah terintegrasi untuk mengevaluasi apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

System testing merupakan bagian dari black-box testing, yang tidak membutuhkan pengetahuan tentang kode dan logika pemrograman

  • Menurut Hetzel 1973:
Testing adalah proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.

  • Menurut Myers 1979:
Testing adalah proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemuk

  • Menurut Hetzel 1983 (Revisi):
Testing adalah tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.

  • Menurut Standar ANSI/IEEE 1059:
Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects / errors / bugs) dan Kesalahan dalam sebuah kegiatan testing bukanlah sebuah error atau pun bug tetapi merupakan sebuah hasil yang tidak diharapakan sesuai dengan spesifikasi dari permintaan customer. Dalam artian hal yang sedang terjadi tidak sama dengan hal yang diharapkan.



Selasa, 14 Mei 2013

SERVER POP 3

Server POP3 bertugas menyimpan pesan-pesan email untuk masing-masing pengguna dalam bentuk berkas teks. Sebuah account e-mail disimpan dalam sebuah berkas teks. Jika ada pesan e-mail yang baru masuk maka server POP3 akan menambahkannya pada bagian bawah berkas tersebut

Ketika seseorang pengguna ingin mengambil e-mail, server POP3 akan menanyakan nama account dan password. Ketika informasi tersebut diberikan dengan benar maka server POP3 akan mengizinkan pengguna untuk mengakses berkas tersebut sehingga client e-mail dapat membacanya.

Seperti server SMTP, server POP3, juga mengenal beberapa perintah, perintah yang sering digunakan adalah sebagai berikut :

  • user, untuk memasukkan user id / account
  • pass, untuk memasukkan pasword
  • quit, untuk keluar dan menutup koneksi
  • list, untuk melihat daftar pesan dan ukurannya
  • retr x, untuk melihat isi pesan nomor ke x
  • dele x, untuk menghapus pesan nomor ke x

Client e-mail akan membangun hubungan ke server POP3 melalui port 110 dan mengirimkan perintah-perintah di atas untuk mengambil e-mail dan menampilkannya. Biasanya setelah pesan e-mail diambil dari server, pesan e-mail tersebut akan dihapus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilakukan percobaan dengan telnet ke mail server menggunakan port 110.

Rabu, 08 Mei 2013

Setting firewall untuk Transparant Proxy pada Mikrotik

Bentuk perintah konfigurasi :

ip firewall nat add chain=dstnat
protocol=tcp
dst-port=80
action=redirect
to-ports={ port proxy }

[admin@root] >/ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080
comment=”" disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080
comment=”" disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8000 action=redirect to-ports=8080


CATATAN:
Perintah

[admin@root] >/ip web-proxy print { untuk melihat hasil konfigurasi web-proxy}
[admin@root] >/ip web-proxy monitor { untuk monitoring kerja web-proxy}

Basis Data

Apakah yang dimaksud dengan basis data  itu ? Basis data adalah sekumpulan data yang terstruktur sehingga mampu memberikan akses yang efisien pada elemen data berdasar pengetahuan parsial atas elemen tersebut. dan disimpan secara terus-menerus serta bebas dari aplikasi yang mengakses elemn data tersebut (Keller, 2004, hal 1).
Informasi-informasi bersifat dinamis yang dibutuhkan untuk membuat halaman web disimpan dalam sebuah basis data. Proses request dari server dan response dari basis data yaitu :

  1. Ketika server meminta data ke basis data, server mengirimkan query dalam bahasa SQL. Query tersebut kemudian akan ditanggapi oleh basis data dan mengembalikan data yang diminta oleh server dalam bentuk kumpulan record sesuai permintaannya.
  2. Jika membutuhkan server yang dapat berkomunikasi dengan basis data maka perlu menggunakan penghubung yang disebut ODBC. Komunikasi antara server dan basis data dengan menggunakan ODBC tidak dibatasi oleh jenis basis datanya. Dengan demikian, pergantian basis data tidak akan mempengaruhi cara server berkomunikasi dengan basis data.

Senin, 06 Mei 2013

Struktur Transaksi HTTP

Cara kerja HTTP seperti kebanyakan aplikasi terdistribusi lainnya, berjalan dengan model cliet-server. HTTP menggunakan TCP untuk berkomunikasi. Prosedur transaksi HTTP adalah sebagai berikut :

  1. Client HTTP membangun koneksi ke server HTTP sesuai dengan alamat URL dan alamat port yang akan diberikan. Jika tidak ada URL yang diberikan maka akan menggunakan localhost, sedangkan jika nomer port tidak diberikan maka menggunakan port 80
  2. Langkah berikutnya adalah client HTTP mengirimkan permintaan dengan perintah tertentu, contohnya GET /index.html HTTP/1.0, penjelasan mengenai perintah ini akan dibahas pada bagian berikutnya.
  3. Setelah itu, server HTTP akan membalas dengan mengirimkan sumber daya yang diminta.
  4. Setelah sumber yang diminta selesai dikirimkan, server HTTP akan menutup koneksi TCP tersebut. 
Dari langkah di atas, dapat dilihat bahwa HTTP merupakan protokol yang stateless, yaitu protokol yang tidak mempertahankan koneksi selama transaksi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls